Selasa, 12 April 2011

failure analysis

1. JENIS KERUSAKAN
a. kerusakan permukaan
1. erosi aus,
2.Kerusakan pada suhu yang tinggi
b. perubahan plastis dan elastic (dapat kembali ke asal dan tidak)
distorsi, perubahan bentuk dan ukuran sertaperubahan deformasi plastis yang dipengaruhi waktu
(creep) yang dapat diakibatkan dari suhu
c. patah
2. Fatik atau kelelahan
3.adanya creck akibat panas

istilah”
Creep rupture
overheating
elevated temperature fatique

JENIS DAN KARAKTERISTIK KERUSAKAN

1. fatique (kelelahan)
kerusakan pada jenis ini bersifat invisible, atau dapat dilihat. pertumbuhan makronya cepat cepat dan sangat berbahaya
2. wear (keausan)
kerusakan jenis ini bersifat visible, atau dapat dilihat. Pertumbuhan makronya bertahap sehingga dapat diklakukan pencegahan, yang menjadikan lebih aman
3. corrosion (korosi)
Kerusakan jeis ini bersifat visible, atau dapat dilihat. Pertumbuhan makronya bertahap sehingga dapat dilakukan pencegahan yang menjadikannya lebih aman

4. lain-lain (impact load dan overload)
Kerusakan Jenis ini bersifat  invisible, atau tidak dapat dilihat. Pertumbuhan makronya sangat cepat sehingga dinilai berbahaya.

KERUSAKAN DAN KERUGIAN KERUSAKAN ALAT/MESIN ATAU KONSTRUKSI DAPAT MENIMBULKAN KERUGIAN BESAR besar.

Kerugian Total
Adalah kerugia yang didapat dari kegagalan. Yang terbagi menjadi:
A. kerugian langsung
-kerusakan produk/alat
-Biaya repir
-Biaya pencegahan/penanggulangan
-biaya kompensasi (kecelakaan dalam bentuk luka-luka atau kematian)
B. Kerugian Tidak Langsung
-penurunan moral
-produksi menurun
-rusaknya Citra

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABAN TERJADINYA KERUSAKAN/KEGAGALAN PADA ALAT/MESIN/KOMPONEN
1. Desain
hal yang dipertimbangkan dalam desain
a. Ekonomi/biaya
b. Factor keamanan
c. Fungsi dan manfaat
d. Kemampurawatan (reability)
e. Penampilan seni dan ergonomic
f. Amdal dan Faktor social
g. Data riwayat pemakaian
2. Pemilihan Material dan Bahan
seharusnya bahan disesuaikan dengan kinerja alat itu sendiri.
3. Manufaktur/fabrikasi
4. Perakitan/ Assembling
5. Pendayagunaan/Pemakaian

NORMAL LOCATION OF FRACTURE
10 HAL YANG HARUS DIKETAHUI BERKAITAN DENGAN KEGAGALAN
1. Permukaan Patah
Dapat kita lihat dari arah patahan, jenis patahan, cara pemakaian, tempat penerimaan stresssnya, berapa banyak patahan yang muncul akibat accident, dilihat dari penampangnya, baik itu painting ataupun plating. Jika painting tidak datar, kemungkinan  cacad sudah terbentuk sejak lama.
ketika kita lihat patahannya akan terlihat beda itu patahan akibat apa.
2.
A. Memperhatikan area sekitar patahan
Misalnya kita puya benda patah kita harus lihat area sekitar patahan, ini juga meruakan asal muasal patahan. Seperti matrial yang berkarat.
B. Mengamati adanya deformasi, dapat berupa bengkokan atau cacad.
C. mengamati juga adanya kerusakan yang lainnya selain deformasi, seperti terkontaminasi oleh benda lain. Misalkan bunga api yang beterbaran pada saat weelding akan mengenai material sehingga rusak.



EXCAVATOR PATAH


EXCAVATOR  PATAH

Excavator merupakan salah satu alat berat yang di fungsikan untuk mengeruk tanah atau matrial tambang. Pada suatu kasus, ditemukan sebuaah excavator patah, dikarenakan arm nya tidak mampu menahan beban kejut yang di terima. Padahal Arm pada excavator dapat dapat menerima beban kejut yang sangat besar sebagaimana fungsi excavator yang digunakan untuk menggali.

Dapat dilihat di gambar, bucket excavator terlepas. Arm penyangga tidak mampu menerima beban yang ada. Kenepa ini bias terjadi??

Jika kita analisa banyak kemungkinan yang menjadikan hal demikian
1. Segi Material
Pemilihan Material Arm harus sesuai dengan beban dan kondisi kerja pada arm. Dan material rangka Arm tidak sama dengan komponen lainnya. Komponen yang menerima beban lebih besar harus dari bahan material yang lebih kuat.
2. Metode penggunaan Excavator
Metode pengoperasiannya pun harus benar. Excavator dapat digunakan sesuai kemampuannya. tidak boleh melebihi kemampuan nya.
3. Human Eror
            Factor ini salah satu yang penting, kemempuan operator dan penggunaannya sangat berpengaruh kepada kinerja excavator itu sendiri.


Setelah di kaji lebih lanjut ternyata ini akibat kesalahan operator seperti yang dapat dilihat dalam video berikut:


Bukan hanya Arm yang dapat rusak, tapi juga akan mengakibatkan Jebolnya hidrolik, dan kerusakan  pada ram Stem nya bila terus enerus seperti ini.
Untuk mengurangi kejadian separti ini maka muncul trobosan baru dalam hal mobil pengangkat excavator seperti gambaar di bawah

jika menggunakan mobil ini, akan sangat safety, karena bagian depan mobil dapat diangkat sesuai kebutuhan. 
kesimpulan sementara patahnya excavator akibat dari cara penurunan yang salah..

FAILURE ANALYSIS BEARING PADA MOTOR LISTRIK


Bearing pada motor listrik  cepat rusak sebelum masa pakai habis, Tanda  kerusakan,  hampir  semua  bagian2  bearing  mengalami bocel ( ball, inner, outer )
yang paling berat  mengalami bocel inner race.




















Kemungkinan penyebab
 · Kekurangan     grease/lubrikasi, pelumasan/pendinginan tidak seimbang sehingga gesekan di bearing meningkat,
· Kelebihan  grease,  sehingga  ruang  pendinginan  &  muai sempit,
· Salah memilih grease, terlalu kental  atau terlalu encer
· Kenaikan  temperature  mesin   (motor,pompa,compressor dll) yang berlebihan, karena beban lebih
· Ventilasi ruang mesin tidak cukup atau pendinginan mesin itu sendiri kurang berfungsi
· Penyetelan  mesin  tidak  akurat  :  internal  misalignment, atau external misalignment.
· Vibrasi  berlebihan,  mengakibatkan  bearing  menanggung beban melebihi beban yang sebenarnya.
Akibatnya kekerasan  berkurang  dan  mengakibatkan  daya  tahan menurun sehingga cepat mengalami kerusakan. Dalam kasus panas sangat  tinggi,  dapat mengakibatkan  ball  berubah bentuk, tidak lagi bulat. Panas juga merusak lubrican, menghilangkan oil dari grease.
· Salah memilih bearing
· Spesifikasi Internal clearence tidak sesuai. Semua motor seharusnya memakai internal clearence C3, terkecuali spesifikasi tertentu.
· Teknik penanganan dan pemasangan bearing berkwalitas sangat rendah.
· Salah atau kurang benar pembersihan bearing dan shaft/housing.
· Overheating dari bearing heater saat pemasangan  ( < 250 F)
· Beban thrust atau beban samping terlalu berat saat operasi
. Tidak memperhatikan dan memperhitungkan magnetic centernya (motor   horizontal).
. Salah pasang bearing axial (utk motor vertical)
· Grease terkontaminasi.
· Grease minim atau hilang.
· Grease tercampur dengan grease yang tidak kompatibel.
· Overgreasing.Terlalu banyak memberikan grease
Kemungkinan akar
Penyebab kerusakan : beban terlalu berlebihan.
Beban berlebihan dapat menimbulkan panas yang berlebihan pula.
Cara   mengatasi   ialah;   mengurangi   beban,   tetapi  
jika   tidak mungkin maka harus memperbesar bearing

Kesimpulan
Beban  harus sesuai dengan kekuatan design dari bearing2 sebuah mesin,karena beban tsb.  dipikul/ditanggung oleh bearing2. jika beban terlalu besar maka bearing mengalami premature fatigue, yaitu kelelahan dini selanjutnya terjadilah kerusakan dini/premature. Akibatnya  kerusakan part ini dapat menimbulkan kerusan part lain dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.